Sore itu aku capek sangat, karna sepulang sekolah aku terus membereskan rumah tiada henti nya. Ya.. walaupun sambil bermain-main dengan salah seorang teman di sebelah warung , sebut saja dia (ali) nama samaran. Aku kenal ali cukup lama, tepatnya awal tahun 2014 lalu. Banyak hal yang sudah pernah aku lewatin sama dia, walaupun aku sering buat dia sakit hati ( sebagai adek ) ciee... iya bener lah. Tapi kami masih berteman begitu baik, sampai awal mei lalu. Tapi tidak sampai sekarang. Sekarang dia entah kemana, hilang tanpa kabar. Dan sampai hari ini, aku baru sadar ternyata sekarang aku kangen sama dia, karna dia sosok orang yang selalu buat aku tersenyum dalam situasi apa pun. Seperti waktu itu, saat aku duduk dikursi teras rumah. Entah kenapa aku sangat sedih, tapi aku memang sangat sedih waktu itu. Padahal sebelum nya aku masih bercanda dengan dia. ‘’ dee... sini dulu sebentar aja’’ kata ali, sambil melambaikan tangan, menyuruh ku untuk menghampirinya. ‘’ apa?’’ kata ku singkat. ‘’ dengerin lagu ini ya’’ katanya . (lupa lagunya). ‘’ apa judul nya,’’ tanya ku. Dia bingung, karna dia pun tak tau judul lagunya “entah’’ jawab ali. Yahhhh.... aku menghembuskan nafas. Aku kembali kerumah. Dia masih duduk disana, sambil mendengarkan lagu itu. Lalu tiba-tiba hujan turun. aku masuk untuk menunggu hujan reda. Singkat cerita. Saat aku duduk di kursi teras rumah, dia datang dengan menyembunyikan ke dua tangan nya. Aku menganggap itu hal biasa, atau yang lain nya. Tapi ternyata, ‘’ buat kamu.... ?’’ menyodorkan sebungkus bolu , sambil tersenyum. Aku kaget,’’ buat aku’’? masih tak percaya. ‘’ iya... aku juga punya satu lagi’’. Katanya sambil menunjukan bolu yang ada ditangan nya. Entah apa yang saat itu aku rasakan, tapi aku benar-benar sangat senang. Aku membuka dan bolu itu secara perlahan, lalu kukirim pesan singkat ‘’ makasi, untuk bolunya’’ kata ku. Sambil tersenyum memandang dia. Di yang pergi setelah memberikan bolu. Duduk tidak jauh dari tempat ku. Sehingga aku masih bisa memandang nya. Tak lama kemudian dia menghampiri ku. Aku hanya diam, dan menengok kearah nya. Dia tersenyum. Aku pun tersenyum lalu menundukan kepala. Itu kenangan yang slalu aku ingat. Saat ini aku sadar. Bahwa ternyata aku sangat merindukan nya. Dan semua tentang nya, saat aku bersamanya dulu. Semoga dia bisa membaca dan mendengar apa yang ku tuang kan, dan ku rindukan untuk nya. Aku hanya menitipkan rinduku lewat angin malam yang berhembus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar