Kamis, 19 April 2018

The End



Aku sakit. Iya sakit. Sakit melihat mu bersama ku tapi hati mu untuk yang lain. Sakit melihatmu disampingku tapi kau memikirkan yang lain. Tapi entah kenapa?. Aku masih saja bertahan dengan kebodohan yang luar biasa ini.  sampai akhirnya aku sadar, kau memang tak menginginkan ku. Kau disini hanya sementara saja. Kau di sini hanya sandiwara belaka. Kau disini hanya sebatas membuat ku merasa bahagia. Dan berfikir bahwa kau memang takdirku. Sudahlah sayang.. Aku sudah sadar. Tolong jangan bohongi aku lagi. Jangan bermain main dengan hati mu lagi. Aku tau, kau tak menginginkan ku bukan?. Jangan paksakan kehendak sayang, jangan paksakan hatimu. Jika kau ingin pergi, maka pergilah. Jika kau inginkan dia, kejarlah. Aku tak apa. Iya aku menyerah. Menyerah terhadap mu. Menyerah pada hati mu. Bukan aku bukan tak peduli padamu. Hanya saja, saat kau bersama ku. Mata mu memberiku petunjuk dengan sangat jelas sekali. Bahwa yang kau butuhkan bukan lah aku. Tapi dia. Baiklah.. Aku pergi. Untuk mu, ku titipkan bahagia ku padamu. Kutitipkan hati ku pada mu. Pergi lah.. Jangan pedulikan aku. Pergi saja. Sampai suatu hari nanti, hati ku akan hilang dengan sendirinya. Bayang bayang  mu akan pudar dengan sendirinya. Bersama waktu yang akan ku lalui.. Terimakasih atas waktu mu yang singkat ini.. 

Senin, 15 Januari 2018

Dari ku....


Dulu aku pernah bertanya padamu. Siapa aku? Dan kau hanya tersenyum. Lalu aku bertanya lagi, kenapa kau menyayangi ku? Dan lagi, kau hanya tersenyum. Lalu aku bertanya lagi, apa benar kau menyayangi ku Jawaban mu pun masih sama. Hanya tersemyum. Sampai akhirnya aku berhenti bertanya. Aku tidak tau, entah itu jawaban atau apa,? Tapi setiap kali aku bertanya kau hanya menjawabku dengan senyuman. Lalu beberapa saat kemudian kau menjelaskan. Kau bilang aku penting dalam hidup mu, bahkan tak ada alasan yang bisa menjelaskan mengapa kau menyayangi ku, juga benar kau menyayangi ku dan itu tidak di ragukan lagi. Kau bilang semua itu tak perlu di ucapkan, yang terpenting adalah pembuktian dan sikap mu padaku. dengar sayang.. Aku percaya padamu.Ya.. Aku benar - benar percaya padamu. Sampai suatu ketika, kau sendiri yang membuatku menyesal. Menyesal pernah mempercayai mu, mempercayai semua ucapan mu. Dulu aku sempat berfikir, tidak itu hanya kebetulan. Tapi semakin aku berfikir, semuanya semakin nyata. Andai saja... Andai saja dulu aku tak mempercayai mu, andai aku dulu tak berharap lebih padamu, mungkin semua nya takkan sesakit ini. Takkan semengecewakan ini. Sayang, maaf.. Maaf jika dulu aku menaruh harap padamu, maaf jika aku egois padamu.  Sampai kau pergi, aku belum bisa merelakan mu. kau membawa semua janji yang belum kau tepati. Kau pergi tanpa sedikit mu rasa penyesalan di hati. Tapi sudahlah... Tak ada gunanya lagi aku memikirkan mu. Lagi pula, tangis ku takkan membawamu kembali. Doa ku juga takkan membawa kenangan itu hilang. Saat ini, aku hanya perlu melihat mu tersenyum. Berbahagialah.. Aku tak apa, jangan pedulikan aku. Hatiku tau cara untuk tetap tersenyum.

Dari ku, yang dulu pernah singgah di hatimu...