Selasa, 22 Desember 2015

episode 1 : Long Distance Relationship

LDR.... “ long distance relationship”

Sungguh, kami para wanita mengingingkan laki-laki yang bisa melindungi kami, bukan yang menghancurkan atau menyakiti kami. Apa kalian tau? Bagaimana sulit nya kami saat kalian jauh dari kami? Kami harus slalu menjaga diri kami, pandangan dan hati kami. Karna kami sadar. Hati kami sudah berjanji. Kami berjanji untuk kalian. Apa kalian tau? Bagaimana kami saat kami dicemooh oleh para laki-laki di luar sana? Mereka berkata bahwa kami sombong. Justru kami melakukan itu hanya untuk kalian. Kalian laki2 yang saat ini ada dalam hati kami. Kami berusaha untuk menjaga perasaan kalian. Tapi justru mengapa kami yang harus disalahkan?. Salah kami apa? Justru kami disini bertahan ditengah godaan yang amat besar. Oleh segala kelebihan yang orang lain miliki yang melebihi kalian. Tapi kami kuat. Kami mampu untuk mempertahankan bahwa kalian lah yang saat ini ada untuk kami. Saat laki-laki tampan datang dan menyapa kami. Sungguh siapa yang tidak tergoda. Melihat wajah yang gagah, tubuh yang kekar berwibawa , harta yang berlimpah. Tapi kami sadar. Bahwa kami sudah memiliki kalian. Kami masih mempertahan kan kalian. Tapi mengapa kalian selalu salah faham terhadap kami?. Dimana salah kami? Kami tidak mengerti. Lalu kami harus bersikap bagaimana? Kami tau bahwa kalian pun disana sama seperti yang kami lakukan. Bahkan mungkin godaan yang kalian hadapi sangat lah besar. Tapi sadarlah. Sungguh kami pun disini sangat lelah. Saat kami melihat sekelompok pasangan yang mesra kami sangat ingin melakukan nya. Tapi kami sadar. Kami harus menunggu beberapa saat lagi. Menunggu kalian yang datang menjemput kami. Saat kami berusaha untuk menghubungi kalian. Kalian hanya menjadikan jarak sebagai alasan. Sungguh kami mengerti bahwa kalian sangat lah sibuk dengan aktivitas kalian. Tapi kami masih dengan sabar menunggu kalian memberi kabar untuk kami. Walaupun ditengah-tengah mimpi indah kami. Kalian mengagetkan kami dengan dering ponsel. Dan kami terbangun dengan senang hati. Karna kami tau. Hanya saat itu saja kalian bisa memberikan waktu untuk kami. Sungguh kami pun sangat lelah dan mengantuk. kami pun tau. kalian sangat lelah dan butuh istirahat. Dan kami mengerti saat itu kalian sedang ingin bermanja. Melepaskan lelah bersama kami. Sungguh sebenarnya kami hanya menginginkan waktu kalian sedikit saja. Disela-sela kesibukan kalian. Kami ingin kalian memperhatikan kami. Tapi kalian tidak juga mengerti. Justru kalian menyalahkan kami. Lalu salah kami dimana? Apa kalian tidak bisa menghubungi kami sejenak walau hanya sekedar mengucapkan selamat siang? Kalian tidak bisa. Kalian terlalu sibuk dengan urusan kalian masing-masing. Bahkan kalian pun lupa bahwa ada kami yang harus kalian pedulikan. Tapi kami masih sabar. Karna kami yakin. Bahwa suatu hari kalian akan memiliki waktu sepenuh nya untuk kami. Dan kami masih menunggu itu. Mengertilah. Kami disini percaya pada kalian.
 
Bersambung.....

Minggu, 29 November 2015

Kau dan Aku

 
Kadang aku bingung, aku harus memulai cerita ini dari mana. Sebab terlalu banyak kenangan. Terlalu banyak hal yang pernah kita lewati. Terlalu banyak kata sayang yang terucap. Terlalu banyak pula perhatian yang tercurah. aku tak menyesal akan semua hal itu. Tapi yang aku sesali ketika semua itu harus berakhir. Ketika semua itu harus berhenti sampai disini. Seakan-akan aku tak percaya. Benar-benar tidak percaya. Tapi itulah kenyataan. Dan aku tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya diam. Menahan luka. Menahan sesak di dada. Kadang aku berfikir. Mengapa?.  Mengapa semakin aku berharap lebih jauh. Semakin cepat pula semua itu berakhir. Saat itu aku hanya berharap. Dan tentu saja berdo’a. Agar cerita ku kali ini baik-baik saja. Tapi tak terduga. Sehari setelah aku mengucapkan harapan ku. Apa yang ku fikirkan terjadi. Dan berakhir... benar-benar berakhir. Aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku berfikir itu hanya mimpi. Tapi saat aku terbangun di pagi hari. Sudah tidak ada lagi kata sayang yang terucap. Tidak ada lagi perhatian yang dulu selalu ku lakukan dan ku dapatkan dari  mu. ya.. berakhir... ini benar-benar berakhir. Aku berusaha untuk menerima keputusan mu. untuk meninggalkan ku. Dan yaa.. aku menerima. Tapi apa kau tau. Saat aku mengatakan bahwa aku ikhlas. Hati ku sangat perih. Entah mengapa. Tapi memang itu yang ku rasakan. Tapi setidak nya. Aku harus terlihat bai-baik saja untuk itu. Walaupun sebenarnya tidak. Karna larut dalam kesedihan sangatlah menyiksa ku. Aku mengingat. Seakan baru hari kemarin aku berkata. Bahwa aku cukup siap siaga. Apapun yang akan terjadi antara kau dan aku. Dan sekarang sudah terjadi. Cerita kita sudah berakhir. Tak genap hitungan bulan. Kau memutuskan untuk berhenti. Berhenti berjalan dengan ku.  “ aku menyayangimu, untuk saat ini”. Kata itu yang terakhir kau ucapkan. Jika untuk saat ini. Lalu bagaimana dengan esok dan lusa. Pertanyaan itu yang terbesit dalam hatiku. Tapi aku tak bisa mengatakan nya. Lalu kata pisah pun terdengar. Kau mengatakan bahwa kau sudah tak bisa lagi dengan ku.  Kau tau?. Bagaimana perasaan ku saat itu?. Tentu saja tidak. Ya... sakit.. sangat sakit. Kau terdengar begitu santai saat mengucapkan nya. Kata-kata itu keluar tanpa beban. Seolah-olah tak terjadi apapun. Tapi kau tak tau bukan?. Berapa banyak airmata ku yang berderai. Untuk mu?. tidak kau tak tau. Dan tak akan pernah tau. Mungkin memang benar. Jarak kita yang begitu jauh. Sulit bagi kita untuk bertemu. Tapi bukan berarti kata pisah adalah pilihan terakhir. Tanpa sebab. Kau memilih untuk mengakhiri cerita kita. Bukan kah jarak itu untuk menguji hubungan seseorang?. Tapi kenapa kali ini. Cerita ku harus direnggut oleh jarak dan waktu.? Yaa... aku menyadari. Aku tidak ingin membuatmu tersiksa. Dan mungkin benar. Berpisah adalah pilihan yang terbaik. Namun. Kadang aku menyesal. Kenapa dulu kita harus memulai. Seharusnya dulu tak pernah ada kata “kita”.  Jika pada akhirnya kita tak sanggup bertahan lama. Seharusnya tak pernah terucap kata sayang. Jika diantara kita pada akhirnya menyerah. Menyerah untuk waktu yang singkat. Tapi aku sadar. Apa yang telah terjadi. Tidak perlu disesali.  Terima kasih untukmu. Terima kasih karna kau telah mengisi hari-hari ku yang sepi. Terima kasih kau telah singgah dalam hatiku. Terima kasih atas waktu mu yang singkat ini. Dan.... satu kalimat terakhir yang akan ku ucap... aku menyayangi mu. selamat tinggal... ingatlah. Aku selalu disini untuk mu. tapi jika dengan cara aku harus menjauh dari hidup mu. membuatmu nyaman. Maka ku akan pergi... aku pergi... maaf,,, maaf telah membuat mu tersiksa. Tersiksa dengan kehadiran ku. Mulai saat ini . aku akan menjalani kehidupan ku. Dan tanpa dirimu. Tanpa mengingat mu jika aku bisa. Dan aku anggap waktu kita yang singkat itu. Hanya sebatas pariwara. Aku akan pergi.. seperti yang kau ingin kan. Jika nanti waktu menginginkan kita kembali. Maka aku akan kembali untuk mu. jangan khawatir.. sampai saat ini... aku masih setia dengan keadaan ku... 

Selasa, 06 Oktober 2015

cinta dan sahabat


Pringsewu, 13 agustus 2015

Hari itu, adalah hari dimana aku mengetahui masalah terbesar, suatu rahasia yang sangat menyakitkan bagi ku, tapi apa daya dan kuasa ? . aku tak bisa berbuat apa-apa, aku hanya diam dan diam saja. Menahan perih yang sangat menyiksa, menahan luka yang amat kecewa. Karna seseorang yang ku anggap bagian penting dalam sejarah hidupku, tapi justru dia menyakitiku, membuat ku menangis, dan membuat ku tak percaya. Sungguh ini jauh dalam angan ku, aku berusaha untuk tidak percaya dengan hal yang ku ketahui. Tapi hati ku tetap tak bisa menerimanya. Aku bisa melihat rahasia yang menyakitkan itu, ketika aku menyajikan sebuah lagu untuk kawan-kawan ku. Nita, anisa, clara dan putri.


 ‘’engkau bukan lah segala ku, bukan tempat tuk hentikan langkah ku, usai sudah semua berlalu,biar hujan  menghapus jejak mu’’ alunan nada yang ku nyanyikan.

Mereka mendengarkan . ‘’ coba kamu nyanyi lagu yang lebih seru, mungkin itu keren ‘’ nita menyaran kan.  ‘’kamu tau kan lagu  nya dyo how_kecewa? Nyanyi bareng yukk.. ‘’ kata clara sambil melihat kearah ku.  ‘’ kaya nya seru tuh.. tapi sayang aku gak tau lagunya..’’ putri menambahkan. ‘’ hahaha... kasian” kata kami serentak sambil tertawa. ‘’ makanya jangan Cuma koleksi lagu maher zain aja, biar lebih tau. ? masa lagu kreasi anak rasta gak tau ‘’ kata ku menambahkan. Putri diam.
 

‘’ biarkan angin berhembus, kencang dan luapkan semua amarah ku, berikan pertanda dan sampaikan padanya,kekecewaan ku akan semua perlakuan mu, biarkan hujan mengalir deras dan kumohon jangan biarkan berhenti. berikan pertanda dan sampaikan padanya. luapkan semuanya agar dia merasakan nya. ku kecewa..  ‘’ berhenti sejenak.

 Setelah aku menyanyikan lagu itu sampai selesai.  Tiba-tiba bel pulang Sekolah berbunyi, kami masuk ke ruang kelas. Untuk mengemasi barang-barang. Dan saat aku berjalan menuju gerbang sekolah aku melihat nita berdiri di teras kelas. Saat itu aku merasa aneh dengan nya, entah ada apa dengan dia. Dia terlihat lebih pendiam, dan mata nya menunjukan bahwa dia menyimpan rasa benci atau dendam untuk ku. Entah lah mungkin ini hanya perasaan ku saja. Mungkin esok dia akan kembali sepeti biasa. Aku mencoba berfikir positive. Namun aneh, hatiku merasakan ada sesuatu yang menganggu. Dengan sikap nita yang seperti itu. Tapi sudahlah.. mungkin dia hanya ingin diam, fikir ku. Saat tiba dirumah, aku mengganti pakaian ku dan melanjutkan aktivitas ku seperti biasa nya, dan sampai malam saat aku berniat untuk istirahat. Lalu aku dikaget kan oleh tanda getar hp. Aku melihat nama yang muncul di layar ponsel. Satu pesan. Ya... disini lah rasa sakit ku benar-benar menyiksa, airmata ku benar-benar terurai.  Aku berusaha untuk menenangkan hati ku, sambil menahan tangis. Aku membaca ulang pesan yang kuterima. Sungguh aku tak siap untuk membaca ulang. Karna itu menyakitkan ku. Tapi aku ingin memastikan kebenaran. Benarkah kata-kata itu, benarkah seperti itu pesan yang kuterima. Aku tidak percaya. Dan aku memutuskan untuk membaca nya kembali.
 

 ‘’ jangan pernah kamu sakitin nita, atau cuekin dia, bahkan sampe benci sama dia. Karna kalo sampe itu terjadi, aku gak akan pernah maafin kamu, bahkan negur kamu sekali pun !! ‘’ 
 

pesan singkat itu. Jantungku langsung berdegup kencang, hati ku terasa sakit, aku pun tak bisa membendung air mata ku. Saat itu aku sadar, ternyata ini benar. Dan bukan prasaan semata. Aku menahan isak tangis. Amat menyiksa di dada ku. Aku membungkam mulut ku sekeras mungkin. Agar tidak ada yang mendengar tangisan ku. Dan itu adalah hal yang sangat menyakitkan. Dan kemudian aku menyadari. Inilah salah satu bukti yang aku cari. Aku sangat-sangat tak percaya. Aku terus menahan tangis ku. Hingga aku tertidur lelap dengan penuh luka. Hari mulai berganti seiring berjalan nya waktu. Aku berusaha untuk menenangkan hati dan fikiran ku. Dan menganggap seolah-olah tak terjadi apa-apa. Sampai hari itu, hari dimana benar-benar merasakan hancur yang lebih hancur dari sebelumnya. Aku menemukan bukti yang nyata. Dan aku memutuskan untuk diam sejenak. Seakan aku tak tau apapun. Aku slalu menghadapi nya dengan senyuman. Sampai hari selanjutnya aku masih seperti biasa. Dan beruasaha untuk menutupi luka hati ku. Sampai saat ini juga. Aku masih merasa sakit. Namun semua itu kujadikan pelajaran dalam cerita hidup ku.  Hingga saat ini aku masih menganggap nita sebagai sahabat ku. Meskipun terkadang  rasa sakit ku datang lagi. Dan pria itu aku memilih untuk melupakan nya.
Mereka membuat ku terinspirasi, karna pengkhianatan nya. Aku bisa mengertikan arti persahabatan dan cinta  yang sesungguh nya. Arti siapa orang yang benar-benar menyayangi  dan siapa orang yang membenci. Karna pada dasar nya. Kata sayang dan cinta itu tak mudah untuk ditumbuhkan dalam hati seseorang dengan terpaksa. Aku yakin. Suatu saat nanti. Mereka akan mengerti rasa sakit yang pernah mereka  berikan untuk ku. Meski dalam waktu lama. Tapi aku yakin dengan hal itu. Percaya lah. Apapun yang kita perbuat kepada orang lain. Pasti ada balasan nya.  Meskipun hanya dengan setetes tinta. Aku pun berterima kasih kepada mereka. Karna mereka aku bisa lebih berhati-hati dan teliti dalam hal apapun. Terimakasih telah memberi warna-warni dalam cerita cinta ku. Dan terimakasih aku bisa memahami arti hadir nya seseorang disamping ku.  Terimakasih kalian...

Selasa, 15 September 2015

MERINDUKAN NYA

kadang kerinduan membuat kita meneteskan air mata.
kadang pula membuat kita tertawa..
aneh memang..
orang yang kita rindukan.
mungkin belum tentu dia merindukan kita 
tapi saat kita merindukan nya.
hati kita benar-benar merindukan nya.
meski berulang kali kita mencoba untuk mengelak.
tapi ternyata tak bisa.
hati kita tak akan  bisa merahasiakan nya.
bahwa kita benar-benar sangat merindukan nya.
kadang banyak hal yang membuat kita merindukan nya.
entah itu kasih sayang nya, sifat nya, perhatian nya, canda tawanya atau bahkan senandung suara nya.
tapi yang kita tau. hanya satu hal. bahwa kita sangat rindu padanya.
dan kenyataan itu memang tak bisa di pungkiri. semakin kita mengelak. semakin besar pula rasa rindu kita padanya.

dewi ambarwati, 
pringsewu 14 september 2015